Purbalingga – Peredaran obat terlarang daftar G, seperti tramadol dan lexcimer, semakin menjadi ancaman serius di Purbalingga. Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Jawa Tengah, Y. Joko Tirtono, S.H., menggandeng Direktur PT Portal Indonesia News Grup, Iskandar, untuk memberantas jaringan mafia yang telah lama memperdagangkan obat-obatan berbahaya ini. Kedua tokoh ini sepakat menempuh jalur hukum guna memastikan semua pelaku dihukum setimpal.
Dalam konferensi pers di Semarang, Joko Tirtono menegaskan bahwa langkah hukum akan segera diambil, berkoordinasi dengan LCKI Pusat yang dipimpin oleh Jenderal Polisi (Purn.) Tan Sri Drs. Da’i Bachtiar. “Kami tidak akan tinggal diam. Langkah hukum dimulai besok pagi. Generasi muda Purbalingga dalam bahaya, dan kami akan memimpin perang melawan mafia obat terlarang ini,” tegasnya.
Warung “Aceh”: Kedok Bisnis Terlarang
Hasil investigasi gabungan antara LCKI dan PT Portal Indonesia News Grup menunjukkan bahwa warung-warung kecil berkedok “Warung Aceh” menjadi pusat distribusi tramadol dan lexcimer. Meskipun tampak seperti warung biasa yang menjual sembako dan pulsa, warung-warung ini secara diam-diam memperdagangkan obat daftar G tanpa resep dokter.
“Dengan omzet jutaan rupiah per hari, warung-warung ini menjual obat-obatan berbahaya secara bebas. Mereka dengan sengaja menyasar anak muda dan remaja,” ungkap seorang informan yang terlibat dalam investigasi.
Modus operandi mereka terorganisir dengan baik, memanfaatkan celah hukum dan kelalaian pengawasan, yang membuat masyarakat resah. Beberapa warung bahkan menjual obat ini kepada anak di bawah umur, memperburuk keadaan.
Siapa “Boss Madi”? Mafia Obat Terpojok
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa jaringan ini dipimpin oleh seorang tokoh yang dikenal dengan nama “Boss Madi.” Penjaga warung hanya bertindak sebagai kaki tangan yang bekerja di bawah ancaman. “Kami hanya menjalankan perintah. Kalau melanggar aturan bos, kami diancam. Omzet harian kami bisa mencapai dua juta rupiah,” ungkap salah satu penjaga warung.
Lebih mencemaskan lagi, laporan mengindikasikan bahwa mafia ini mendapat perlindungan dari pihak-pihak tertentu yang mengklaim diri sebagai intelijen, membuat mereka merasa kebal hukum. Hal ini memperumit upaya penegakan keadilan dan menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum.
Generasi Muda dalam Bahaya
Penyebaran tramadol dan lexcimer di kalangan remaja di Purbalingga menciptakan dampak negatif yang besar. Obat-obatan ini menyebabkan kecanduan serius dan berdampak pada kesehatan fisik serta mental pengguna. Banyak orang tua khawatir anak-anak mereka akan menjadi korban berikutnya.
“Setiap hari saya khawatir. Obat ini dijual bebas di warung-warung. Anak-anak kami terancam,” keluh seorang ibu yang berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan.
Langkah Hukum yang Tegas
Joko Tirtono dan Iskandar memahami dampak besar masalah ini bagi masyarakat, dan siap mengambil tindakan tegas. Joko Tirtono menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan instansi terkait untuk memastikan semua pihak yang terlibat, dari penjaga warung hingga pimpinan jaringan, dijerat hukum.
“Langkah hukum akan kami tempuh hingga ke akar-akarnya. Semua pihak yang terlibat, termasuk mereka yang mengaku sebagai intel dan melindungi mafia ini, akan diadili,” jelas Joko. Ia menekankan bahwa perang melawan narkoba ini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi generasi muda dari kehancuran akibat narkoba.
Iskandar menambahkan bahwa PT Portal Indonesia News Grup siap mendukung investigasi lebih lanjut agar jaringan kejahatan ini dapat dibongkar hingga tuntas. “Kami akan terus mendukung upaya ini sampai wilayah Purbalingga benar-benar terbebas dari peredaran obat-obatan terlarang,” ujarnya.
Masyarakat Menanti Tindakan Nyata
Situasi di Purbalingga semakin mendesak. Masyarakat berharap agar investigasi yang dilakukan oleh LCKI bersama PT Portal Indonesia News Grup segera membuahkan hasil. Mereka ingin melihat keadilan ditegakkan dan generasi muda mereka diselamatkan dari ancaman ini.
“Kami hanya ingin keadilan. Jangan biarkan anak-anak kami rusak oleh obat-obatan ini. Kami butuh tindakan nyata sekarang!” desak seorang warga Purbalingga.
Perang melawan peredaran obat terlarang ini akan terus berlanjut hingga jaringan mafia ini benar-benar dihancurkan. Dengan kepemimpinan Joko Tirtono serta dukungan penuh dari Iskandar, masyarakat berharap Purbalingga segera bebas dari ancaman narkoba dan generasi muda dapat diselamatkan dari bahaya ini.
Roni Arta